Selasa, 14 Februari 2012

Koruptor Indonesia Lebih Layak Masuk 7 Keajaiban Dunia Daripada Komodo


13201409711732218250Hm, kopi panas pada coffee table yang tersaji siang ini asapnya masih mengepul. Tiga kerat singkong rebus pun masih panas. Dijauhan saya melihat berbagai spanduk dan balegho yang bertuliskan “Vote to Komodo The New 7 Wonders Nature!” Ketik KOMODO kirim ke 9818 (Rp.0/SMS) terpampang di sana-sini. Pun, pada sebuah status di jejaring sosial tertulis; “Tolong kirimin mama pulsa sekarang. Mama terancam tidak masuk 7 keajaiban dunia. Bener ya, mama tunggu”.
Huft, tiba-tiba saja sebuah short message dari nomor +628999350824 masuk ke henpon butut saya “Usahakan uangnya di kirim hari ini ke NO/REK-BNI:0234-4914-68 A/N SISKA JULIANA. SMS saja kalau sudah di kirim. Trmh kasih”.
Haha, tapi saya tidak sedang ingin membicarakan masalah Komodo atau modus kuno penipuan via short message system. Dalam kamus sosial saya Komodo itu identik dengan sebuah proses alamiah tentang sebuah keberadaan jejak masa lalu yang masih tersisa. Tak penting bagi saya untuk mengirimkan vote ke 9818. Akan jadi lain jika KOMODO itu usianya sama dengan usia dunia. Maka, saya pastikan bahwa sayalah yang kali pertama mengirimkan ribuan SMS. Misalnya; “Votelah KOMODO Indonesia yang telah berumur 100 Abad”.
Nah lo! Bagaimana saya mesti memberikan vote kepada si Komodo itu yang sampai hari ini masih terus menerus melakukan proses regenerasi? Apa bedanya dengan Harimau Sumatera atau Badak Jawa? Atau Orang Utan Kalimantan? Bukankah ini berarti bahwa Komodo itu adalah bukan binatang langka atau dilangka-langkakan? Lah! Urgensinya di mana saya mesti mengirimkan vote-votean itu? Mau Rp. 0,- atau mau Rp. 1,-/SMS bagi saya Komodo it’s nothing! Dengan tegas saya katakan bahwa harga diri se-ekor Komodo tidak sama dengan harga diri plus harkat dan martabat Bangsa Indonesia. Saya yakinkan ke dalam hati saya bahwa sangat banyak hal yang lebih penting dari se ekor Komodo di bangsa ini
Komodo adalah bukan binatang langka. Yang seharusnya masuk dalam binatang langka di negeri ini adalah KORUPTOR. Lho khoq? Ya, iyalah coeyyyy?! Dengan tanpa basa-basi saya merasa harus mengatakan kepada dunia bahwa KORUPTOR di INDONESIA adalah sangat layak dimasukan dalam N7W (New Seven Wonders). Kenapa bisa demikian? Hm, sayapun merasa tak perlu berapologia atau sekadar berbasa-basi permisif yang berbau subversif itu. Sebab, dalam kenyataannya KORUPTOR di negeri ini lebih dipelihara / diberdayakan / dibudidayakan / dilestarikan daripada KOMODO dan atau Potensi Sumber Daya Alam lainnya. Baik itu potensi SDA yang terbaharukan maupun yang tidak terbaharukan.
Hm, ya ya ya. Apakah Anda setuju jika mulai sekarang kita berada dalam satu suara untuk ramai-ramai menyepakati “Vote To Corruptor Indonesia Sebagai Salah Satu dari 7 Keajaiban Dunia?” Jika setuju Ketik KORUPTOR INDONESIA Kirim Ke 9999. Haha…..
Wah, kopi yang tersaji di coffe table tinggal ampasnya doang. Srupuuutttt!


Serambi Sentul, 01 November 2011


Arrie Boediman La Ede


sumber : Kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan postkan komentar anda__