Selasa, 13 Maret 2012

perih hati ku mengingat cerita ini___ (-__-) ___

Kaum muslimin yang berbahagia!
Lalu mengapa hari ini tiba-tiba kita berbicara tentang Suriah? 
Karena Suriah adalah bagian dari negeri Syam. Inilah negeri yang dibuka 
pertama kali oleh Khalifah Umar bin Khattab. Tidak sedikit sahabat Nabi 
dan orang-orang shaleh yang berhijrah ke sana, karena 
keutamaan-keutamaan yang telah disebutkan sebelumnya. Dari negeri yang 
penuh berkah ini lahir ulama-ulama Islam besar, seperti Imam Nawawi, 
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim al-Jauziyah dan Ibnu Katsir.

Dan hari ini, Suriah adalah negara dengan penduduk mayoritas 
Ahlussunnah wal jamaah, namun diperintah dan dipimpin oleh Basyar 
al-Asad, presiden yang berasal dari kelompok minoritas bernama 
Nushairiyyah atau Isma’iliyah. Tentang kelompok ini, Syeikhul Islam Ibnu
Taimiyyah rahimahullah mengatakan:
أكفر من اليهود والنصارى ، بل وأكفر من كثير من المشركين ، وضررهم أعظم من ضرر الكفار المحاربين مثل التتار
“...Jauh lebih kufur daripada Yahudi dan Nasrani. Bahkan lebih 
kufur dari kebanyakan kaum musyrikin, dan bahaya mereka jauh lebih besar
dari bahaya kaum kafir yang memerangi Islam, seperti bangsa Tartar...”
Kelompok ini merupakan salah satu sekte penting dalam aliran Syiah, 
selain kelompok Syiah Rafidhah yang telah merambah Indonesia dengan 
mengatasnamakan Ahlul Bait Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kelompok Nushairiyyah ini mulai muncul pada abad ke 3 H. Salah satu 
keyakinan penting mereka adalah meyakini bahwa ‘Ali bin Abi Thalib 
radhiyallahu ‘anhu adalah tuhan. Tetapi tidak cukup itu saja -jamaah 
sekalian-, Basyar al-Asad yang berkuasa di Suriah itu tidak sekedar 
berpaham Nushairiyyah, namun juga seorang komunis-sosialis.
Karena itu, tidak mengherankan jika Rusia dan Cina mendukung 
kekejamannya dengan memveto rancangan keputusan PBB untuk menjatuhkan 
sanksi kepada Basyar al-Asad. Dan hebatnya, tindakan Rusia dan Cina itu 
mendapatkan pujian dari Iran.
Jadi mengapa hari ini tiba-tiba kita berbicara tentang Suriah?
Karena sejak rakyat Suriah menuntut turunnya Basyar al-Asad hingga 
saat ini saja sekurang-kurangnya lebih dari 8343 saudara kita di sana 
telah gugur sebagai syuhada’ –insya Allah- di tangan manusia keji 
bernama Basyar al-Asad. Secara terperinci sebagai berikut:
Korban anak-anak: 590 orang.Korban wanita: 442 orang.Korban yang tewas setelah penyiksaan hebat: 336 orang.Korban dari kalangan militer yang deserse dan mendukung kaum muslimin: 644 orang.
Mereka gugur sebagai martir perjuangan untuk menjatuhkan pemerintahan
yang telah sekian lama menzhalimi mereka. Rezim biadab ini selama 
bertahun-tahun lamanya melakukan penindasan, menculik para pemuda, 
merampas kehormatan para muslimah dan membumihanguskan tempat tinggal 
mereka.
Salah seorang petinggi militer bahkan mengatakan:
“Kalian tidak usah berharap anak-anak kalian dapat kembali lagi 
berkumpul dengan kalian! Jika kalian ingin punya anak, buatlah bersama 
istri-istri kalian! Tapi jika kalian tidak mampu, bawa saja istri-istri 
kalian kepada kami supaya mereka bisa melahirkan anak lagi!”
Bahkan wanita muslimah di sana berpesan kepada kita semua:
“Jika kalian tidak mampu mengirimkan bantuan untuk menyelamatkan 
kami, maka kirimkan saja pil-pil anti hamil kepada kami agar kami tidak 
perlu mengandung anak dari manusia-manusia keji itu!!”
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Belum lagi dengan korban yang terluka. Banyak korban terluka yang tidak 
mungkin dibawa ke rumah sakit, sehingga mereka harus membuat rumah sakit
rahasia untuk mengobati korban luka dengan perlengkapan medis seadanya.
Mengapa? Karena para tentara Basyar al-Asad tidak pernah ragu untuk 
menyeret korban terluka itu keluar dari rumah sakit, atau bahkan 
langsung membunuhnya di ranjang jika dianggap mendukung revolusi 
penggulingannya. Bahkan seorang dokter mengatakan bahwa para dokter yang
mengobati korban luka itupun terancam nyawanya oleh militer keji itu.
Kaum muslimin yang berbahagia!
Hari ini, kaum muslimin di Suriah menjadi manusia yang terusir di 
negerinya sendiri. Di sebuah kota bernama Himsh, 4 sampai 5 keluarga 
harus berbagi pengungsian dalam 1 rumah pasca bombardir yang dilakukan 
pasukan al-Asad terhadap kota itu. Untuk sekedar merebahkan badan, 
mereka harus bergantian tidur di siang dan malam hari karena tidak ada 
tempat yang cukup untuk itu.
Mereka kekurangan air. Dan untuk itu mereka hanya mengandalkan air 
hujan yang turun. Dan dengan mata kepala mereka sendiri, mereka harus 
menyaksikan kerabat mereka mati perlahan-lahan karena kekurangan obat.
Mereka menderita kelaparan. Mereka ketakutan. Seorang dari mereka 
mengatakan: “Kami hanya bisa memandangi korban terluka menjemput 
kematiannya. Yang bisa kami lakukan hanyalah mencoba menutupi luka itu 
dengan kain seadanya, dan selanjutnya hanya bisa melihat mereka 
pelan-pelan menjemput kematiannya.”
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Tidak hanya itu yang dilakukan oleh tentara-tentara terkutuk itu. Mereka
juga memaksa rakyat Suriah untuk sujud di atas gambar Sang Presiden 
bengis itu. Yah, kita semua tahu bahwa kita tidak dibenarkan sujud 
kecuali kepada Allah Azza wa Jalla. Bahkan yang lebih hebat dari itu, 
para tentara itu memaksa dan menyiksa para pemuda untuk mengucapkan:
“La ilaha illah Basysyar!” alias “Tidak ada tuhan selain Basyar”!
La haula wa la quwwata illa billah!
Sungguh sebuah kekejian dan kebejatan yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata.
Jamaah sekalian!
Kita tidak tahu sandiwara apa yang sedang dimainkan di Suriah. Rusia dan
Cina menggunakan hak vetonya di PBB, lalu Iran memuji sikap itu. Bahkan
beberapa kapal perang Iran telah merapat di pelabuhan Suriah. Iran 
–sebagaimana juga Amerika- yang beberapa waktu lalu berkoar-koar 
mendukung revolusi rakyat di Libia, Mesir dan Yaman; mengapa hari ini 
mereka justru mendukung Basyar al-Asad, presiden yang membantai 
rakyatnya sendiri?
Entahlah. Tapi yang pasti, pemerintah Suriah yang katanya menentang 
Israel tapi tidak punya senjata untuk menghantamnya, hari ini ternyata 
punya begitu banyak senjata untuk membantai rakyatnya sendiri yang 
mayoritas Ahlussunnah!
Sama seperti Iran, yang berkoar-koar ingin menghancurkan Israel dan 
Amerika sejak belasan tahun lalu, namun hingga kini tak satupun omong 
besar itu terbukti. Tapi anehnya, mereka mampu membombardir kaum 
muslimin di Iraq dan Yaman.
Sebagaimana kita juga bertanya-tanya: mengapa media-media cetak dan 
elektronik di Indonesia tidak terlalu tertarik mengangkat isu ini, 
seperti semangat mereka dulu menayangkan dan memberitakan revolusi Libia
dan Mesir?
Entahlah. Tapi tragedi Suriah akan menyingkap begitu banyak rahasia yang selama ini tersembunyi, insya Allah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan postkan komentar anda__