Rabu, 28 Maret 2012

Setelah Ini Anda Masih Malas Untuk Berdoa?


بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعينو أما بعد:
Sebagian manusia terlalu sombong, tidak mau berdoa, seakan ia bisa menghasilkan sesuatu tanpa pertolongan dari Allah Ta’ala.
Sebagian manusia terlalu sombong, tidak mau berdoa, seakan ia bisa beribadah tanpa pertolongan dari Allah Ta’ala.
Sebagian manusia terlalu sombong, jarang berdoa, seakan kekuatan manusiawinya lah yang dapat mewujudkan seluruh asa dia tanpa pertolongan dari Allah Ta’ala.
Coba perhatikan hal-hal berikut, niscaya kita akan semangat selalu berdoa kepada Allah Ta’ala atas keperluan dunia dan akhirat kita.
Seorang yang tidak berdoa adalah orang sombong

Minggu, 25 Maret 2012

Kunci Sukses Berumah Tangga (Bag. 6)

Tunaikan Kewajiban jika Ingin Mendapatkan Hak
Baik suami atau istri hendaknya mengetahui bahwa disamping mereka mempunyai hak, pada diri mereka juga terdapat kewajiban yang harus dilaksakan. Allah subhanahu wa ta’ala telah mengingatkan kepada suami istri untuk menunaikan kewajiban sebagaimana mereka berdua menginginkan hak.
{وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ } [البقرة: 228]
Artinya: “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf.” QS. Al Baqarah: 228.
Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata:

22 keunikan BIRU

Warna biru adalah warna yang sejuk dan indah, tehukah kamu bahwa ternyata ada beberapa fakta mengenai warna biru ? Inilah beberapa fakta tersebut.
  1.  Sebuah pembelajaran membuktikan bahwa seorang pengangkat beban dapat mengangkat beban yang berat lebih baik dalam gymnasium yang berwarna biru.
  2.  Dalam kebudayaan Roma dahulu, warna biru digunakan oleh pihak yang dipekerjakan sebagai pelayan masyarakat atau pihak berwajib. Itulah mengapa kebanyakan polisi diberbagai belahan dunia khususnya di Amerika Serikat identik dengan warna biru. Ini merupakan ciri dari filosofi kebudayaan Roma.

Selasa, 20 Maret 2012

Kunci Sukses Berumah Tangga (Bag 5)


Antara Suami dan Istri Suka memaafkan.
Memaafkan adalah perintah Allah di dalam Al Quran:
{وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ} [النور: 22]
Artinya: "Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat (nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." QS. An Nur: 22.
Ayat ini diturunkan dalam menceritakan kisah Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu 'anhu, yang telah bersumpah untuk tidak lagi membiayai dan menafkahi Misthah bin Utsatsah radhiyallahu 'anhu, karena Misthah radhiyallahu 'anhu termasuk orang yang mengatakan berita dusta tentang Aisyah radhiyallahu 'anha.

Minggu, 18 Maret 2012

Kunci Sukses Berumah Tangga (Bag. 4)


Saling Menjaga Lisan antar suami istri

Menjaga Lisan adalah asal hukum pada lisan, artinya lisan asalnya dijaga daripada berbicara kecuali yang baik. Apabila ada perkataan yang mubah, bukan haram atau dosa, maka lebih baik tidak perlu berkata-kata daripada menghantarkan kepada kepada perkataan yang haram atau makruh. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « َمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ»
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah yang baik atau diam.” HR. Bukhari dan Muslim.
Berkata An Nawawi rahimahullah:
اعْلَمْ أنَّهُ يَنْبَغِي لِكُلِّ مُكَلَّفٍ أنْ يَحْفَظَ لِسَانَهُ عَنْ جَميعِ الكَلامِ إِلاَّ كَلاَماً ظَهَرَتْ فِيهِ المَصْلَحَةُ ، ومَتَى اسْتَوَى الكَلاَمُ وَتَرْكُهُ فِي المَصْلَحَةِ ، فالسُّنَّةُ الإمْسَاكُ عَنْهُ ، لأَنَّهُ قَدْ يَنْجَرُّ الكَلاَمُ المُبَاحُ إِلَى حَرَامٍ أَوْ مَكْرُوهٍ ، وذَلِكَ كَثِيرٌ في العَادَةِ ، والسَّلاَمَةُ لا يَعْدِلُهَا شَيْءٌ .